Selasa, 02 September 2008
Hutbah Rasulullah SAW
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan ALLOH di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendeng aranmu dari apa yang tidak halah kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada ALLOH dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika ALLOH Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! ALLOH ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul-alamin. Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi ALLOH nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Sahabat-sahabat Rasulullah bertanya: "Ya Rasulullah Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, ALLOH akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, ALLOH akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, ALLOH akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, ALLOH akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, ALLOH akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa melakukan shalat sunat dibulan ini, ALLOH akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fa rdu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, ALLOH akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin berkata: "Aku berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?" Jawab Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama dibulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan ALLOH". "Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang ALLOH telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatutathawwu'."
"Barangsiapa mendekatkan diri kepada ALLOH dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain." "Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan ALLOH memberikan rizqi kepada mukminin didalamnya."
"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang." Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah SAW, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu." "Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barang siapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya ALLOH mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."
"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya." "Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain ALLOH dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."
"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga."
(HR. Ibnu Huzaimah).
Ketika Harus Bertahan
assalaamu’alaikum wr. wb.
Lengan baju disingsingkan, napas ditarik dalam-dalam, tangan dikepalkan, kaki melangkah mantap dan geraham pun mengatup.
Sebagai Muslim, ada beberapa hal yang harus diingat ketika menghadapi saat-saat semacam ini. Sederhana dan mudah diingat, mungkin. Tapi dalam saat-saat genting, bisakah akal kita mengingatnya? Sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, namun menuntut pembuktian.
- Allah Maha Berkehendak. Kehendak Allah tidak bisa begitu saja kita tafsirkan menurut kesenangan pribadi dan kecenderungan hawa nafsu kita pada hal-hal yang memuaskan diri. Kesenangan bukan berarti kebaikan, dan kesusahan bukan berarti kutukan. Bencana alam tidak mesti berarti azab. Allah-lah Yang Maha Tahu apa kehendak-Nya. Kita hanya perlu memberikan ‘respon’ yang baik terhadap apa pun yang Allah berikan pada kita. Senang dan susah, semuanya bisa menjadi fitnah, jika kita tidak menyikapinya dengan baik.
- Allah hanya menguji mereka yang disayangi-Nya. Jika kita menerima cobaan, sadarlah bahwa itu artinya Allah benar-benar menyayangi kita dan menghendaki kita agar ‘naik level’. Tentu tidak ada orang yang bisa naik level tanpa mengatasi kesulitan lebih dahulu. Jika Allah terus membiarkan kita hidup tanpa kesulitan, maka kita justru harus khawatir, jangan-jangan Allah tidak menganggap kita layak untuk naik level.
- Apa pun itu, Allah punya solusinya! Otak manusia memang cukup ampuh untuk menyelesaikan berbagai masalah, tapi jangan kebablasan hingga mendewakannya. Jika Anda tidak mampu menemukan solusinya, yakinlah bahwa segala masalah – sepelik apa pun – bisa selesai dalam hitungan detik jika Allah menghendakinya. Coba ingat-ingat lagi, bukankah Allah sering menyelamatkan kita dengan cara yang tak terduga di detik-detik terakhir? Bukankah waktu itu akal kita sudah angkat tangan? Bukankah solusinya memang tidak terpikirkan sebelumnya?
- Rabb yang Anda imani sepenuh hati itu tidaklah jauh. Tidak perlu berteriak kencang-kencang, tidak perlu menggunakan sound system supercanggih, tidak perlu pergi melanglang buana ke langit ketujuh. Allah dekat, Maha Melihat dan Maha Mendengar. Jika engkau berbisik, maka Dia pasti mendengarnya. Jika engkau sembunyi, pastilah Dia mengetahuinya. Sampaikanlah apa yang ingin engkau sampaikan pada-Nya. Pesan Anda pasti akan sampai dengan selamat. Percayalah.
- Allah tidak zalim dan tidak pernah melakukan kesalahan perhitungan. Allah hanya memberi cobaan pada orang yang sanggup mengatasinya. Percayalah pada akurasi perhitungan Allah. Jika kita ditimpa kesulitan, maka itu artinya kita pasti mampu mengatasinya. Perhitungan Allah tidak akan meleset.
- Gagal bukan kiamat. Ketika segalanya telah terlanjur, bukan berarti segalanya telah berakhir. Kita bisa belajar banyak dari kegagalan. Atau jangan-jangan, Allah memang sengaja membuat usaha kita gagal lantaran kita terlalu sering berhasil, khawatir kita akan terjerumus dalam kesombongan. Bukankah gagal sekali saja lebih baik daripada sombong seumur hidup?
- Sadarilah bahwa kita tidak pernah tahu apa yang terbaik untuk diri kita sendiri. Terlalu banyak variabel dalam hidup ini yang belum kita perhitungkan. Keputusan Allah mungkin terasa pahit sekarang, tapi biarlah waktu yang akan membuktikan bahwa pilihan Allah memang yang terbaik buat kita. Jika kita sampai pada waktunya, pastilah semua ini akan terbukti.
Semoga kita semua terhindar dari sifat putus asa. Sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sungguh indah hidup seorang Muslim; jika diberi rahmat ia bersyukur, jika diberi cobaan ia bersabar. Sungguh tiada yang pantas dipuji selain Allah semata.
wassalaamu’alaikum wr. wb.