assalaamu’alaikum wr. wb.
Lengan baju disingsingkan, napas ditarik dalam-dalam, tangan dikepalkan, kaki melangkah mantap dan geraham pun mengatup.
Sebagai Muslim, ada beberapa hal yang harus diingat ketika menghadapi saat-saat semacam ini. Sederhana dan mudah diingat, mungkin. Tapi dalam saat-saat genting, bisakah akal kita mengingatnya? Sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, namun menuntut pembuktian.
- Allah Maha Berkehendak. Kehendak Allah tidak bisa begitu saja kita tafsirkan menurut kesenangan pribadi dan kecenderungan hawa nafsu kita pada hal-hal yang memuaskan diri. Kesenangan bukan berarti kebaikan, dan kesusahan bukan berarti kutukan. Bencana alam tidak mesti berarti azab. Allah-lah Yang Maha Tahu apa kehendak-Nya. Kita hanya perlu memberikan ‘respon’ yang baik terhadap apa pun yang Allah berikan pada kita. Senang dan susah, semuanya bisa menjadi fitnah, jika kita tidak menyikapinya dengan baik.
- Allah hanya menguji mereka yang disayangi-Nya. Jika kita menerima cobaan, sadarlah bahwa itu artinya Allah benar-benar menyayangi kita dan menghendaki kita agar ‘naik level’. Tentu tidak ada orang yang bisa naik level tanpa mengatasi kesulitan lebih dahulu. Jika Allah terus membiarkan kita hidup tanpa kesulitan, maka kita justru harus khawatir, jangan-jangan Allah tidak menganggap kita layak untuk naik level.
- Apa pun itu, Allah punya solusinya! Otak manusia memang cukup ampuh untuk menyelesaikan berbagai masalah, tapi jangan kebablasan hingga mendewakannya. Jika Anda tidak mampu menemukan solusinya, yakinlah bahwa segala masalah – sepelik apa pun – bisa selesai dalam hitungan detik jika Allah menghendakinya. Coba ingat-ingat lagi, bukankah Allah sering menyelamatkan kita dengan cara yang tak terduga di detik-detik terakhir? Bukankah waktu itu akal kita sudah angkat tangan? Bukankah solusinya memang tidak terpikirkan sebelumnya?
- Rabb yang Anda imani sepenuh hati itu tidaklah jauh. Tidak perlu berteriak kencang-kencang, tidak perlu menggunakan sound system supercanggih, tidak perlu pergi melanglang buana ke langit ketujuh. Allah dekat, Maha Melihat dan Maha Mendengar. Jika engkau berbisik, maka Dia pasti mendengarnya. Jika engkau sembunyi, pastilah Dia mengetahuinya. Sampaikanlah apa yang ingin engkau sampaikan pada-Nya. Pesan Anda pasti akan sampai dengan selamat. Percayalah.
- Allah tidak zalim dan tidak pernah melakukan kesalahan perhitungan. Allah hanya memberi cobaan pada orang yang sanggup mengatasinya. Percayalah pada akurasi perhitungan Allah. Jika kita ditimpa kesulitan, maka itu artinya kita pasti mampu mengatasinya. Perhitungan Allah tidak akan meleset.
- Gagal bukan kiamat. Ketika segalanya telah terlanjur, bukan berarti segalanya telah berakhir. Kita bisa belajar banyak dari kegagalan. Atau jangan-jangan, Allah memang sengaja membuat usaha kita gagal lantaran kita terlalu sering berhasil, khawatir kita akan terjerumus dalam kesombongan. Bukankah gagal sekali saja lebih baik daripada sombong seumur hidup?
- Sadarilah bahwa kita tidak pernah tahu apa yang terbaik untuk diri kita sendiri. Terlalu banyak variabel dalam hidup ini yang belum kita perhitungkan. Keputusan Allah mungkin terasa pahit sekarang, tapi biarlah waktu yang akan membuktikan bahwa pilihan Allah memang yang terbaik buat kita. Jika kita sampai pada waktunya, pastilah semua ini akan terbukti.
Semoga kita semua terhindar dari sifat putus asa. Sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sungguh indah hidup seorang Muslim; jika diberi rahmat ia bersyukur, jika diberi cobaan ia bersabar. Sungguh tiada yang pantas dipuji selain Allah semata.
wassalaamu’alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar